Koneksi antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Om Swastiastu,

Sebelum melangkah pada pembahasan tugas koneksi antar materi, Saya perkenalkan diri, saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Karangasem, Bali. Bertugas di SD Negeri 1 Selat. Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan terimakasih atas bimbingan dari Fasilitator Ibu Mintarsih Ampera Fojri, dan pendamping praktik bapak I Wayan Merta Yasa.

5f0a618830f1d

Saya ada sebuah kutipan yang diambil dari LMS Guru Penggerak:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosofi Pratap Triloka KHD dengan semboyan Ing Ngarso Sung Tuludo artinya di depan memberikan contoh, Ing Madyo Mangun Karso artinya di tengah membangun semangat, Tut Wuri Handayani, di belakang memberikan dorongan/dukungan. dalam konsep pendidikannya menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, oleh sebab itu pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Hubungannya dengan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, diharapkan seorang guru mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilema dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai guru penggerak sangat penting dalam kehidupan tingkah laku sehari-hari, guru penggerak wajib memahami dan menjiwai kelima nilai dari guru penggerak yaitu : Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Nilai ini terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak. Kehadiran nilai dalam diri seseorang guru penggerak dapat berfungsi sebagai standar bagi guru dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan dapat kita digunakan sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil sebuah keputusan. Ketiga prinsip dalam pengambilan keputusan adalah : Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik tentunya adalah nilai kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, gotong-royong dan nilai kebaikan lainnya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai yang paling kita hargai dalam hidup dan sangat berpengaruh pada pembentukkan karakter.

 Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Pelaksanaan pendampingan selama ini yang dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah memberikan saya banyak pengetahuan tentang bagaimana cara mengambil keputusan yang berpihak kepada murid, keputusan yang diambil apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan, apakah keputusan yang diambil bermnfaat bagi orang banyak dan apakah keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Peran guru dalam Pendekatan Coaching adalah sangat penting untuk menuntun siswa menemukan sendiri dan menggali potensi yang dimiliki murid dengan memberi pertanyaan pemantik sehingga murid dapat menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Coaching dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat yang akan berpengaruh sehingga terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dengan demikian akan berpengaruh bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Kemampuan guru dalam menyadari aspek sosial dan emosional terutama dalam proses belajar mengajar di lingkup pengambilan keputusan sangatlah berpengaruh terutama pada aspek emosional guru. Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan , konsekuensi yang akan terjadi, dan meminilisir kesalahan dalam pengambilan keputusan

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Sebagai seorang pendidik, tentunya harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana membedakan sebuah masalah, apakah masalah tersebut adalah bujukan moral atau dilema etika. Sehingga dengan berbekal nilai-nilai dari guru penggerak seperti Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid kita mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid, sesuai dengan pradigma pengambilan keputusan dan prinsip penyelesaian dilema.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu kasus yang terjadi apakah kasus tersebut termasuk dilema etika atau bujukan moral. Jika kasus tersebut merupakan dilema etika, sebelum mengambil sebuah keputusan kita harus mampu menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga hasil keputusan yang kita ambil mampu menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman untuk muridnya. Intinya pengambilan keputusan yang tepat terkait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan . Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan yang saya alami disaat harus mengambil keputusan adalah ketika dalam mengambil keputusan tidak melibatkan pihak warga sekolah, dan tidak diketahui oleh warga sekolah lainnya. Terkadang dalam pengambilan keputusan lebih banyak memperhatikan budaya dan adat setempat, sehingga terjadi sebuah keputusan yang tidak bertanggungjawab. Terkadang pengambilan keputusan tidak memperhatikan 3 primsip penyelesaian dilema sehingga kesulitan kesul;itan banyak ditemui saat mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan bermanfaat terhadap orang banyak.

Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Ketika kita mengambil keputusan harus memperhatikan beberapa hal penting terkait 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan maka keputusan yang kita ambil akan berdampak baik kepada murid karena pada dasarnya tujuan pembelajaran adalah dapat memberikan keselamatan dan kebahagian pada murid, sehingga dengan keselamatan dan kebahagiaan yang didapatkan oleh murid maka kita telah mampu memerdekakan mereka dalam belajar Pendidik sudah seharusnya memberikan keputusan yang bersifat positif, membuat siswa merasa nyaman, dan tenang. Semuanya dilakukan untuk memerdekan siswa dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar mereka. Karena pengambilan keputusan yang tepat akan mempengaruhi pengajaran seorang guru untuk mewujudkan Pendidikan yang memerdekakan murid

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, harus benar- benar memperhatikan kebutuhan belajar murid dan dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya, sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga keputusan kita dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti. Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan memberikan dampak akhir yang baik dalam proses pembelajaran mampu menciptakan masa depan murid yang lebih baik.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat. Dalam melaksanakan proses Pendidikan, seorang pendidik harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Keterampilan coaching ini dapat membantu murid dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri tidak sebatas pada murid, keterampilan cocaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran.


7 tanggapan untuk “Koneksi antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran”

  1. Putra Parmadi Avatar
    Putra Parmadi

    Luar biasa sekali pak

    1. yandresti Avatar
      yandresti

      suksma pak putu

  2. Dwi ournami Avatar
    Dwi ournami

    Luar biasa pak

    1. yandresti Avatar
      yandresti

      suksma bu made

  3. I Made Tantra Yasa Avatar

    Mantaf..menginspirasi sekali👍

  4. tantrak Avatar
    tantrak

    Mantaf pak yan,, menginspirasi,,,

  5. yandresti Avatar
    yandresti

    suksma pak made

Tinggalkan komentar